Analisis Komparasi Rumus Djagra Dalam Memperkirakan Bobot Badan Ternak Sapi Bali (Studi Kasus Di UPTD. BPTHMT Serading)

Authors

  • Uswatun Mawaddah Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Jl. Semongkat KM 1, Sumbawa Besar NTB, Indonesia
  • Sudirman Sudirman Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Jl. Semongkat KM 1, Sumbawa Besar NTB, Indonesia
  • Amrullah Amrullah Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Jl. Semongkat KM 1, Sumbawa Besar NTB, Indonesia
  • Cecep Budiman Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Jl. Semongkat KM 1, Sumbawa Besar NTB, Indonesia
  • Ahmad Yani Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Samawa, Jl. Semongkat KM 1, Sumbawa Besar NTB, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2024.025.01.4

Keywords:

Sapi bali, rumus djagra, bobot badan, komparasi, timbangan

Abstract

Sapi Bali (Bos javanicus domesticus) memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia sebagai penghasil daging. Produktivitas ternak dapat dilakukan. mengetahui Ukuran-ukuran tubuh ternak sangat penting sebagai kriteria dalam mengestimasi bobot badan ternak secara efisien dan akurat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keakuratan rumus Djagra dalam menentukan bobot badan sapi Bali dibandingkan dengan penimbangan langsung serta faktor-faktor yang memengaruhi akurasinya. Menggunakan sampel 40 ekor sapi terdiri dari 10 ekor sapi jantan dewasa (umur 3-5 tahun), 10 ekor sapi betina dewasa (umur 4-6 tahun), 10 ekor sapi jantan muda (umur 1-2 tahun), dan 10 ekor sapi betina muda (umur 1-2 tahun). di UPTD BPTHMT Serading, Kabupaten Sumbawa. Hasil analisis kuantitatif menggunakan SPSS versi 27 menunjukkan persentase penyimpangan bobot badan sapi Bali dewasa jantan (SP1) sebesar 4,5% dan persamaan regresi linear sederhana (Y) = -12,572 + 0,999, jantan muda (SP2) 2,46% dan Persamaan Regresi Linear (Y = 15,645 + 0,856, betina dewasa (SP3) 9,04% dan persamaan regresi linear (Y) = 84,028 + 0,532, dan betina muda (SP4) 3,25% dan Persamaan Regresi Linear (Y)= 33,355 + 0,652 + 25,929. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa rumus Djagra cukup akurat dalam memperkirakan bobot badan sapi Bali, dengan perbedaan antara perkiraan rumus Djagra dan penimbangan langsung berada dalam skala 5%-10%. Korelasi positif kuat mengindikasikan rumus ini dapat menjadi alternatif efektif saat penimbangan langsung tidak memungkinkan. Analisis kualitatif menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi bobot badan ternak sapi Bali seperti genetik (ternak) dan lingkungan (pakan, manajemen pemeliharaan, kesehatan, dan iklim).

Downloads

Published

2024-06-25

How to Cite

Mawaddah, U., Sudirman, S., Amrullah, A., Budiman, C., & Yani, A. (2024). Analisis Komparasi Rumus Djagra Dalam Memperkirakan Bobot Badan Ternak Sapi Bali (Studi Kasus Di UPTD. BPTHMT Serading). TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 25(1), 34–40. https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2024.025.01.4