Pengaruh Pemberian Ekstrak Sarang Semut (Myrmecodia sp.) Terhadap Fertilitas Telur Ayam

Ertika Fitri Lisnanti, Amiril Mukmin, Nur Fitriyah

Abstract


Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak sarang semut terhadap peningkatan fertilitas telur ayam. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap pola faktorial (RALF). Faktor I = level pemberian ekstrak umbi sarang semut yang terdiri dari 2 level yaitu L1(10 mg/kg BB) dan L2 (20 mg/kg BB), sedangkan Faktor II = durasi pemberian ekstrak umbi sarang semut yang terdiri dari 3 level yaitu D0 (0 hari/minggu), D3 (3 hari/minggu) dan D5 (5 hari/minggu). Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisa statistik diketahui terdapat interaksi yang  nyata (P<0,05) antara kombinasi perlakuan level pemberian  dan durasi pemberian ekstrak umbi sarang semut terhadap fertilitas telur ayam. Pemberian ekstrak sarang semut pada level 10 mg/kg BB dengan durasi pemberian selama 5 hari/minggu (LID5) secara sinifikan mampu meningkatkan fertilitas telur ayam (97,58%) jika dibandingkan dengan perlakuan yang lain (L2D3 = 94,38%; L2D5 = 94,32%; L1D3 = 93,28%; L2D0 = 92,90%; dan L1D0 = 2,84%). Kesimpulan yang dapat diambil ialah untuk dapat meningkatkan fertilitas telur ayam, level dan durasi pemberian ekstrak sarang semut harus tepat karena jika tidak, nilai peningkatannya tidak akan optimal, sekalipun dengan level dan durasi pemberian yang lebih tinggi.

Keywords


Durasi pemberian, ekstrak sarang semut, fertilitas, level pemberian, telur ayam

Full Text:


DOWNLOAD PDF

References


Agustira, R. (2017). Lama penyimpanan dan temperatur penetasan terhadap daya tetas telur ayam kampung. jurnal ilmiah peternakan, 5(2), 95–101.

Bell, D., & Weaver, W. (2002). Commercial chicken meat and egg production. Academic Publisher. United.

Budi, U., Bachari, I., & Lisma, P. (2008). Penambahan tepung cangkang telur ayam ras pada ransum terhadap fertilitas, daya tetas dan mortalitas burung puyuh. Jurnal Agribisnis Peternakan, 4, 111–115.

Budiyanto, K. A. M. H. (2002). Dasar-dasar ilmu gizi. Malang: UMM Press.

Silitonga I. Y., & Paulini. (2014). Pemanfaatan tanaman sarang semut (Myrmecodia pandara) sebagai imbuhan pakan ayam pedaging. JITV, 19(2), 138–142.

Indrawati, E., Saili, T., Rahadi, S., & Nafiu, L. O. (2015). Fertiliitas, daya hidup embrio daya tetas. bobot tetas telur ayam ras hasil inseminasi buatan dengan ayam tolaki. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis, 2(2), 10–18.

Izquierdo, M., Fernández-Palacios, H., & Tacon, A. G. (2001). Effect of broodstock nutrition on reproductive performance of fish. Aquaculture, 197(1–4), 25–42. https://doi.org/10.1016/S0044-8486(01)00581-6

Nawawi, M. Z., Rahmad, R., & Syahputra, M. (2015). Klasifikasi telur fertil dan infertil menggunakan jaringan saraf tiruan multilayer perceptron berdasarkan ekstraksi fitur warna dan bentuk. Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 4(2), 100–109.

Putranti, O. D., Kustono, & Ismaya. (2012). Pengaruh penambahan crude tannin pada sperma cair kambing peranakan ettawa yang disimpan selama 14 hari terhadap viabilitas spermatozoa. Buletin Peternakan, 34(1), 1–7.

Rukmana, R. (2003). Ayam buras intensifikasi dan kiat pengembangan (1st ed.). Yogyakarta: Kanisius.

Sinabutar, M. O. (2009). Pengaruh frekuensi inseminasi buatan terhadap daya tetas telur itik lokal yang di inseminasi buatan dengan semen entok. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.

Subekti, E. (2005). Pengaruh kombinasi suplementasi vitamin C dan vitamin E sintetis terhadap produksi dan daya tetas telur puyuh. Mediagro, 1(2), 45–57.

Subroto, A., & Saputro, H. (2008). Gempur penyakit dengan sarang semut. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Tang, U. M., & Affandi, R. (2001). Biologi reproduksi ikan. Pekanbaru: Pusat Penelitian Kawasan Pantai dan Perairan. Universitas Riau.

Utomo, A., Sudjarwo, E., & Prayogi, H. (2015). Pengaruh penambahan cacing tanah (lumbricusrubellus) segar dalam pakan terhadap fertilitas, daya tetas, dan bobot tetas itik mojosari. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 16(1), 1–7.

Wahyuni, H., Suthama, N., Mangisah, I., & Sarjana, T. (2011). Egg quality and hatchability of in situ - reared kedu and cemani hens fed diet of farmer formulation supplemented with vitamin E. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture, 36(1), 61– 68. https://doi.org/10.14710/jitaa.36.1.61-68

Wirapartha, M., & Dwei, G. K. M. (2017). Bahan ajar manajemen penetasan. Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Wulan, K. N., Muhartono, & Romkita, N. (2017). Sarang semut (Myrmecodia pendans) sebagai antikanker. Medula, 7(5), 140–143.



Publication ID
DOI https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2018.019.02.1

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.