Penggunaan Feces Sapi Terfermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Produksi dan Reproduksi Ayam Kampung Sabu dan Semau
DOI:
https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2020.021.01.2Keywords:
Feces sapi terfermentasi, ayam sabu, ayam semauAbstract
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penggunaan feces sapi terfermentasi dalam ransum terhadap performa produksi dan reproduksi ayam kampung Sabu dan Semau. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 pejantan dan 18 ekor betina berumur 1,5-2 tahun yang digunakan sebagai tetua. Dari perkawinan inter se mating, dihasilkan 144 ekor anak ayam. Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 2x3 digunakan dalam penelitian ini, dimana terdapat 2 faktor, yaitu pertama faktor pakan: T0: Ransum Basal + 0% feces sapi terfermentasi (kontrol); T1: Ransum Basal 90% + 10% feces sapi terfermentasi; T2: Ransum Basal 80% + 20% feces sapi terfermentasi. Faktor kedua adalah grup genetik, yaitu: S: Ayam Sabu dan M: Ayam Semau. Setiap perlakuan diulang 2 kali, dan setiap ulangan terdiri dari 1 pejantan dan 3 betina. Variabel yang diteliti adalah produksi telur, bobot telur, fertilitas, daya tetas, bobot DOC, bobot badan 4 dan 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan feces sapi terfermentasi dalam ransum basal sampai 20% memberikan hasil yang lebih baik untuk produksi telur dan bobot telur. Sedangkan untuk variabel lainnya tidak berpengaruh, sehingga dapat disimpulkan bahwa feces sapi terfermentasi dapat digunakan dalam ransum ayam kampung Sabu dan Semau.
References
Bidura, I. G. N. G., & Suasta, I. M. (2012). Penampilan ayam kampung umur 0- 8 minggu yang diberi tepung hipofisa kambing melalui ransum. Majalah Ilmiah Peternakan, 9(1).
Eriko, E., Jatmiko, J., & Nur, H. (2016). Pengaruh penggantian sebagian ransum komersial dengan dedak padi terhadap performa ayam kampung. Jurnal Peternakan Nusantara, 2(1), 27–34. https://doi.org/10.30997/jpnu. v2i1.348
Guntoro, S., Dinata, A. A. N. B. S., & Sudarma, I. W. (2016). Pemanfaatan kotoran sapi untuk bahan ransum ayam buras. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 18(3), 217–224.
Guntoro, S., Yasa, M. R., & Sudarma, W. (2013). Pemanfaatan feses sapi untuk pakan itik bali jantan. Jurnal Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 16(2), 77–84. https://doi.org/10.21082/jpptp.v16n2.2013.p
Hafsah, & Sarjuni, S. (2017). Evaluasi Penggunaan Bahan Pakan Lokal terhadap Performa Produksi Telur dan Kinerja Penetasan Ayam Kampung Super (Evaluation of Using Local Feed Ingredients to Egg Production and Hatchability Performance of Super Kampung Chicken). Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner, 0(0), 415–421. https://doi.org/10.14334/Pros.Se mnas.TPV-2017-p.415-421
Haryuni, N., Lidyawati, A., & Khopsoh, B. (2019). Pengaruh penambahan level vitamin E-selenium dalam pakan terhadap fertilitas dan daya tetas telur hasil persilangan ayam sentul dengan ayam ras petelur. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu, 7(3), 287–305. https://doi.org/10.23960/jipt.v7i3.p287-292
Helendra, H., Imanidar, I., & Sumarmin, R. (2011). Fertilitas dan daya tetas telur ayam kampung (Gallus domestica) dari kota Padang. EKSAKTA, 1(12), 29–37.
Herlina, Nafiu, L., & Pagala, M. (2016). Berat tetas dan fertilitas pada ayam kampung dan hasil persilangannya. JITRO, 3(3), 32–37.
Lapihu, Y. L., Telupere, F. M. S., & Sutedjo, H. (2019). Kajian fenotip dan genetik performa pertumbuhan dari persilangan ayam lokal dengan ayam ras petelur isa brown. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 14(3), 298–305. https://doi.org/10.31186/jspi.id.1 4.3.298-305
Nafiu, L. O., Rusdin, M., & Aku, A. S. (2014). Daya tetas dan lama menetas telur ayam tolaki pada mesin tetas dengan sumber panas yang berbeda. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Tropis, 1(1), 32–44. http://ojs.uho.ac.id/index.php/peternakan-tropis/article/view/359
Napirah, A., & Has, H. (2017). Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Fertilitas Dan Daya Tetas Telur Ayam Kampung Persilangan. Prosiding Seminar Nasional Riset Kuantitatif Terapan., 167–170.
Nurtini, S. (2009). Sosial Budaya Dan Pemasaran Ayam Kampung. Dalam: Ayam Lokal Indonesia: Dari Plasma Nutfah Menuju Ketahanan Pangan (1st ed.). UGM Press.
Rajab. (2014). Fertilitas dan daya tetas telur ayam kampung pada lokasi asal telur dan kapasitas mesin tetas berbeda. Jurnal Ilmu Ternak Dan Tanaman, 4(1), 5–12.
Sadid, S., Tanwiriah, W., & Indrijani, H. (2016). Fertilitas, Daya Tetas Dan Bobot Tetas Ayam Lokal Jimmy’s Farm Cipanas Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Universitas Padjadjaran.
Suryani, N., Suthama, N., & Wahyuni, H. (2012). Fertilitas telur dan mortalitas embrio ayam Kedu pebibit yang diberi ransum dengan peningkatan nutrien dan tambahan Sacharomyces cerevisiae. Animal Agricultural Journal, 1(1), 389–404.
Sweken, P. (2015). Mengubah Feses Sapi Menjadi Pakan Ayam. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali.
Telupere, F. M. (1994). Pengaruh Berat dan Pakan terhadap Pertumbuhan Ayam Kampung Legund dan Normal. Universitas Gadjah Mada.
Telupere, F. M., & Nalley, W. (2018). Pewarisan Sifat Fenotip dan Genetik Ayam Kampung Sabu dan Semau Ayam Serta Hasil Persilangannya. Laporan Penelitian Hibah Pascasarjana.
Zakaria, M. A. (2010). Pengaruh lama penyimpanan telur ayam buras terhadap fertilitas, daya tetas telur dan berat tetas. Jurnal Agrisistem, 6(2), 97–103.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access, http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html).