Identifikasi Total Protein dan Fraksi Protein Induk Kambing Peranakan Ettawah Beranak Kembar dan Tunggal

Gusfarisa Rafika Putri, Mudawamah Mudawamah, Sumartono Sumartono

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi total protein dan fraksi protein (albumin dan globulin) serum darah induk kambing Peranakan Ettawah (PE) beranak kembar dan tunggal. Penelitian ini dilakukan menggunakan serum darah induk kambing PE beranak tunggal dan kembar dengan membagi dalam 2 kelompok, setiap kelompok terdiri atas 6 ekor kambing. Sampel serum diisolasi dari whole blood. Whole blood diambil melalui vena jugularis kambing PE. Separasi serum induk kambing PE dilakukan menggunakan total protein, albumin, dan globulin menggunakan metode spektofotometri, kemudian data dianalisa menggunakan uji unpaired t-test melalui software SPSS.16 untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Berdasarkan penelitian, didapatkan hasil total protein kelompok induk kambing beranak kembar berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi 31,68% dibanding kelompok induk kambing beranak tunggal.  Kadar albumin kelompok induk kambing beranak kembar berbeda sangat nyata (P<0.01) lebih tinggi 21,43% dibandingkan dengan beranak tunggal.  Kadar globulin kelompok induk kambing beranak kembar berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi 26,89% dibandingkan dengan beranak tunggal.  Total protein dan fraksi protein (albumin dan globulin) lebih tinggi pada induk beranak kembar dapat membantu perkembangan anak dapat maksimal. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu induk kambing beranak kembar memiliki aktivitas metabolisme yang lebih tinggi dilihat dari konsentrasi total protein dan fraksi protein. Implikasi dari penelitian ini adalah pemberian pakan pada induk beranak kembar perlu ditingkatkan minimal 32 % sejak awal kebuntingan dibandingkan dengan induk beranak tunggal.


Keywords


Induk, total protein, globulin, albumin

Full Text:


DOWNLOAD PDF

References


Afriani, T. (2017). Pengaruh Superovulasi terhadap Organ Reproduksi Ternak Betina. In Superovulasi pada Ternak. Andalas University Press.

Alberghina, D., Casella, S., Vazzana, I., Ferrantelli, V., Giannetto, C., & Piccione, G. (2010). Original Research: Analysis of serum proteins in clinically healthy goats (Capra hircus) using agarose gel electrophoresis. Veterinary Clinical Pathology, 39(3), 317–321. https://doi.org/10.1111/j.1939-165X.20 10.00226.x

Baratawidjaja, K. (2006). Sel-sel Sistem Imun. In Imunologi Dasar (3rd ed.). Gaya Baru.

Girindra, A. (1988). Biokimia Patologi Hewan. Pusat Antar Universitas Institut Pertanian Bogor dan Lembaga Sumberdaya Informasi IPB.

Guyton, A. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11th ed.). EGC.

Hanggara, D. S. (2017). Analisis Serum Protein Hewan. In Laboratorium Patologi Klinik. Universitas Brawijaya.

Harper, J. L., & Begon, M. (1990). Townsend CREcology (2nd ed.). Blackwell Scientific Publications.

Jackson, M. (2007). Veterinary Clinical Pathology: An Introduction. Blackwell Publishing Iowa.

Kaslow, J. E. (2010). Analysis of Serum Protein. Santa Ana (US): 720 North Tustin Avenue Suite 104.

Mudawamah, M., Fadli, M. Z., Ciptadi, G., Ali, U., & Putri, G. R. (2018). Repeated G-nucleotides from DNA sequences from RAPD results in Indonesian local Etawah goats derived from natural service and artificial insemination. Jurnal AIP Conference Proceedings, 050013. https://doi.org/ 10.1063/1.5061906

Mudawamah, Retnaningtyas, I. D., Wadjdi, M. F., B, B., Susilowati, S., A, A., & Ciptadi, G. (2014). Analisis kemiripan genetika antara kambing peranakan ettawa hasil kawin alam dengan inseminasi buatan berdasarkan RAPD. Jurnal Kedokteran Hewan (Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala), 8(2), 138–141. https://doi. org/10.21157/j.ked.hewan.v8i2.2636

Nei, M. (1978). The theory of genetic distance and evolution of human races. Japanese Journal of Human Genetics, 23(4), 341–369. https://doi. org/10.1007/BF01908190

Rodrigues, M., Silva, L. M., Silva, C. M. G. da, Araújo, A. A., Nunes-Pinheiro, D. C. S., & Rondina, D. (2015). Reproductive and metabolic responses in ewes to dietary protein supplement during mating period in dry season of northeast Brazil. Ciência Animal Brasileira, 16(1), 24–36. https://doi. org/10.1590/1089-6891v16i124613

Siregar, T. N., Eldora, M. G., Melia, J., Panjaitan, B., Y, Y., & Barus, R. A. (2012). Kehadiran folikel dominan pada saat inisiasi superovulasi menurunkan respons superovulasi sapi Aceh. Jurnal Kedokteran Hewan - Indonesian Journal of Veterinary Sciences, 6(2), 61–71. https://doi.org/ 10.21157/j.ked.hewan.v6i2.274

Tothova, C., Nagy, O., & Kovac, G. (2016). Serum proteins and their diagnostic utility in veterinary medicine: a review. Veterinární Medicína, 61 (No. 9), 475–496. https://doi.org/10.172 21/19/2016-VETMED

Wahyuni, A. l. (2012). Identifikasi Profil Protein Serum Proteome Darah Induk Sapi Jenis Peranakan Ongole (PO) Beranak Kembar. Universitas Brawijaya.



Publication ID
DOI https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2020.021.01.5

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.