Penggunaan Tepung Campuran Daun Indigofera (Indigofera zollingeriana) dan Ampas Tahu Fermentasi Dengan Inokulum Waretha Sebagai Sumber Protein Dalam Ransum Puyuh Petelur

Authors

  • Mirzah Mirzah Jurusan Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat 25175
  • James Hellyward Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat 25175
  • Kadran Fajrona Prodi Peternakan Kampus Payakumbuh Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat 25175
  • Taufik Herwanto Jurusan Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Limau Manis, Kec. Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat 25175

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2023.024.02.7

Keywords:

DIAFT, inokulum Waretha, puyuh petelur, performa, kualitas telur.

Abstract

Bungkil kedelai merupakan pakan sumber protein nabati dalam ransum unggas yang diperoleh dari impor. Perlu upaya mencari bahan pakan alternatif sebagai substitusinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung Daun Indigofera dan Ampas Tahu Fermentasi (DIATF) dalam ransum terhadap performa produksi puyuh dan kualitas telur puyuh. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah level penggunaan tepung DIATF dalam ransum yang terdiri dari R0 = ransum tanpa penggunaan DIATF ( kontrol), R1 = 4% DIATF, R2 = 8% DIATF, R3= 12% DIATF dan R4 = 16% DIATF dalam ransum. Peubah yang diamati adalah konsusi ransum, produksi telur, masa telur dan konversi ransum, kolesterol, lemak, dan warna kuning telur puyuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, produksi telur harian, berat telur, massa telur dan konversi ransum. Namun menunjukkan pengaruh yang  sangat nyata (P<0,01) terhadap kolesterol kuning telur  puyuh dan lemak kuning telur puyuh,  serta   berpengaruh nyata (P<0,05)  terhadap warna kuning telur puyuh. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan DIATF sampai 16% atau menggantikan 80% bungkil kedelai sebagai sumber protein dalam ransum dapat dilakukan tanpa menurunkan performa produksi puyuh petelur. Pada kondisi ini diperoleh konsumsi ransum 21,09 (gram/ekor/hari), produksi telur harian 76,43 %, berat telur 9,02 gram/butir, produksi massa telur 6,77 (gram/ekor/hari), dan konversi ransum sebesar 3,17, serta dapat juga menurunkan kadar kolesterol dan lemak kuning telur puyuh.

Downloads

Published

2023-12-29

How to Cite

Mirzah, M., Hellyward, J., Fajrona, K., & Herwanto, T. (2023). Penggunaan Tepung Campuran Daun Indigofera (Indigofera zollingeriana) dan Ampas Tahu Fermentasi Dengan Inokulum Waretha Sebagai Sumber Protein Dalam Ransum Puyuh Petelur. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 24(2), 119–133. https://doi.org/10.21776/ub.jtapro.2023.024.02.7