STUDI SITOGENETIK TERNAK LOKAL UNTUK STANDARISASI KROMOSOM DAN DETEKSI ABNORMALITAS GENETIK TERNAK RUMINANSIA LOKAL

Gatot Ciptadi, M, Nur Ihsan, V.M. Ani Nurgiartiningsih

Abstract


Analisis kromosom ternak lokal di Indonesia sangat penting artinya karena
masih sangat terbatasnya data-data genetik dasar yang ada selama ini. Bagi ternak bibit
analisis kromosom perlu dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan munculnya cacat
genetik yang heriditer. Hal ini perlu dicermati mengingat bahwa peluang pewarisan
kepada generasi berikutnya adalah sangat besar terkait jumlah anak keturunan yang
bisa dihasilkan dari seekor pejantan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis kromosom ternak ruminansia lokal di Indonesia yaitu sapi, kerbau dan
kambing. Pada ternak lokal Indonesia masih sangat terbatas dilakukan analisis
kromosom, padahal sangat penting terutama bagi ternak bibit. Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi strategi peningkatan kualitas genetik
ternak ruminansia lokal.
Metode digunakan standart kariotyping menggunakan sampel darah (whole
blood/) dengan G banding. Kariotyping dilakukan dengan dasar standart yang sudah
ada. Preparasi kromosom menggunakan medium Karyo MAX (GIBCO/BRL),
Colcemic Solution, Giemsa Stain dan Potasium chloride solution. Kultur sel dilakukan
berdasarkan medode standar karyotyping mamalia. Minimal jumlah 5 buah spreading
Metafase II kromosom terbaik, dilakukan microfotografi dan kemudian dilakukan
analisis kromosom dengan software cytovision image analysis, ditentukan normal
tidaknya kromosom berdasarkan standart kariotyping.
Hasil Penelitian ini tidak ditemukan ternak ruminansia dengan abnormalitas
jumlah kromosom, sehingga bisa diartikan bahwa tidak ada beberapa abnormalitas
kromosom karena genetik seperti translokasi roberston (2N=58) atau kelainan jumlah
kromosom yang lain. Pada semua ternak yang diamati kromosomnya ditemukan
kromosom 2 N (sapi Madura 2 N = 60), kerbau (swamp buffalo, 2 N=50 ) dan
Kambing (kambing PE dan kacang 2 N= 60) yang terdiri atas 58, 48 dan 58 autosom
dan 2 seks kromosom. Analisis perlu ditingkatkan ketelitiannya menggunakan teknik
FISH, immunofluorescent, cytovision image analysis dilengkapi soft ware yang sesuai.
Ruminansia lokal Indonesia perlu dilakukan penyusunan standart kariotyping,
khususnya pada ruminansia yang diproduksi sperma bekunya untuk keperluan
implementasi Inseminasi Buatan, sangat direkomendasikan untuk dilakukan
kariotyping sebagai jaminan normalitas genetik serta bebas cacat genetik heriditer.
Kata Kunci: Kariotyping, Kromosom, Ruminansia, Abnormalitas Genetik.

CYTOGENETIC ANALYSIS FOR KARYOTYPE STANDARITATION AND
DETECTION OF GENETIC ABNORMALITY OF LOCAL RUMINANT
ABSTRACT
On the basis of the important of chromosome abnormalites and their negative effect
in the near future, chromosomal investigation of breeding domestic animals and their
progeny began in different countries. Chromosomal abnormality are usually considered
to be a plague and are to eliminate. In Indonesia, where Artificial Insemination (AI)
implementation have started intensively, chromosomal aberration can be identified and
culled from breeding program. This work has so far has been neglected in Indonesia.
Method performed by collecting blood samples from ruminant (Madura, Buffalo
and Goat) Sample of 0.5 ml of blood sample per animal was added to 5 ml
chromosomal medium (Karyo MAX ^Gibco), placed in incubator at 38 oC. After 70
hours, culture tube were removed from incubator, add to 1 ml working solution of
colchicines and kept for 2 – 3 hours. The tubes were centrifuge at 1000 RPM for 10
minute using PBS and supernatant was discarded, doing for 2 times respectively. The
pellet toghly packed cells added then by fixative solution. Slides were prepared by
dropping the cell suspension on the glass slide and dried then stainned with Giemsa
stain for 10 minute. Slides were examined under high power phase-contrast
microscope to study the chromosome spread in the single cells.
Result showed that the 2N diploid number of chromosome or 3 ruminat were
normal (cattle 2N=60, Swamp buffalo 2N=50 Goat 2N=60), there were 58 autosome
and 2 sex chromosome in all animals observed. It was observed that all ruminant
tested in these research were normal categories. The karyotype analysis showed that
the chromosomes of one cell and different individual each breed varied in size, shape
and position of centromere. How ever, it was strongly recommended to performed
chromosomal investigation of breeding ruminants especially for Artificial Insemination
bull purposes and others Indonesia local specific species using advanced sophisticated
tools of analysis like cytovision image analysis of fluorescent technique.
Key Words: Karyotiping, Ruminant Chromosome, Abnormalities.


Full Text:


DOWNLOAD PDF

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.