PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BAWANG PUTIH (Allium sativum) SEBAGAI ADITIF TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING

Authors

  • Yuli Frita Nuningtyas Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya
  • Yuli Frita Nuningtyas Bagian Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Desa Sumber Sekar Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung bawang putih sebagai aditif pakan terhadap penampilan produksi ayam pedaging yang diukur melalui beberapa variable, yaitu: konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan dan Income Over Feed Cost (IOFC). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah DOC ayam pedaging strain Lohman Platinum yang diproduksi oleh PT. Multibreeder Adirama Indonesia Sidoarjo tbk., sebanyak 80 ekor yang tidak dibedakan jenis kelaminya dengan bobot badan awal rata-rata 47,85 ± 3,17 g/ekor dipelihara selama 35 hari. Koefisien keragaman (KK) 7,89%. Pakan yang digunakan adalah jagung, bekatul, konsentrat dan tepung bawang putih. Pemberian pakan dan minum secara ad-libitum. Perlakuan yang diberikan adalah penambahan tepung bawang putih pada pakan dengan tingkat penggunaan P0 = pakan basal, P1 = pakan basal + tepung bawang putih 0,02%, P2 = pakan basal + tepung bawang putih 0,04%, P3 = pakan basal + tepung bawang putih 0,06%,dan P4= pakan basal + tepung bawang putih 0,08%. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dari rancangan Acak Lengkap, dengan menggunakan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perbedaan yang nyata pada perlakuan dilakukan dengan Uji Jarak Berganda Duncan’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung bawang putih pada pakan memberikan pengaruh tidak nyata terhadap konsumsi pakan akan tetapi memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P < 0,01) terhadap pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan dan IOFC. Dimana PBB terbaik pada P2 yaitu: 1519,16 g/ekor, konversi pakan terendah pada P2 yaitu: 1,74 dan IOFC terbaik pada P2 yaitu: Rp. 10146,7 per ekor. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan tepung bawang putih dalam pakan pada level 0,04% memberikan hasil yang paling baik terhadap penampilan produksi ayam pedaging.

 

Kata Kunci: Ayam Pedaging, Tepung Bawang Putih, Penampilan Produksi

Downloads

How to Cite

Nuningtyas, Y. F., & Nuningtyas, Y. F. (2014). PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG BAWANG PUTIH (Allium sativum) SEBAGAI ADITIF TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI AYAM PEDAGING. TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production, 15(1), 65–73. Retrieved from https://ternaktropika.ub.ac.id/index.php/tropika/article/view/200