HUBUNGAN ANTARA LINGKAR DADA, TINGGI PUNDAK, DAN PANJANG BADAN DENGAN PRODUKSI SUSU SAPI PERAH FH LAKTASI DI BPPIBTSP BUNIKASIH CIANJUR

Toto Multiana Bahri, Lia Budimulyati Salman, Raden Febrianto Christi

Abstract


Sapi perah adalah hewan ternak yang dipelihara secara khusus karena kemampuannya untuk menghasilkan susu. Produksi susu sapi yang rendah dan kualitas susu yang tidak memenuhi standar merupakan permasalahan yang sering terjadi, oleh karena itu perlu perbaikan sifat kualitatif dan kuantitatif pada sapi perah agar dapat menghasilkan produksi susu yang maksimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran lingkar dada, tinggi pundak, dan panjang badan sapi perah FH laktasi dan mengetahui hubungan antara lingkar dada, tinggi pundak, dan panjang badan dengan produksi susu sapi perah FH laktasi di BPPIBTSP Bunikasih Cianjur. Penelitian menggunakan metode survey dengan analisis data regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan Lingkar Dada (LD) pada laktasi ke-1, 2, dan 3 masing-masing sebesar 176,6 ± 14,5 cm, 186,6 ± 8,38 cm, dan 187,2 ± 8,5 cm. Nilai rataan Tinggi Pundak (TP) pada laktasi ke-1, 2, dan 3, masing-masing sebesar140 ± 13,03 cm, 138,6 ± 3,88 cm, dan 137,4 ± 3,22 cm. Nilai rataan Panjang Badan (PB) pada laktasi ke-1, 2, dan 3 masing-masing sebesar 151 ± 6,87 cm, 152,5 ± 6,68 cm, dan 158 ± 4,22 cm. Hubungan antara lingkar dada, tinggi pundak, dan panjang badan dengan produksi susu sapi FH memiliki korelasi sebesar 0,271, yang termasuk dalam kategori rendah dengan nilai signifikansi sebesar 0,567. Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara lingkar dada, tinggi pundak, dan panjang badan terhadap produksi susu sapi perah FH laktasi.


Keywords


Sapi FH, Lingkar Dada, Tinggi Pundak, Panjang Badan, Produksi Susu.

Full Text:


DOWNLOAD PDF

References


Ako, A. 2006. Korelasi antara dimensi tubuh dan ambing dengan produksi susu pada sapi Fries Holland (FH). Bull. Ilmu Peternakan Perikanan, Unhas X (2), 114 –122.

Adriani dan Suparjo. 2012. Volume Ambing dan Bobot Badan Anak Kambing Peranakan Etawa sebagai Respon Pemberian FSH dan PMSG. Jurnal Penelitian Universitas Jambi. 14(2): 35-42.

Anggraeni, A. 2012. Perbaikan Genetik Sifat Produksi Susu dan Kualitas Susu Sapi Friesian Holstein Melalui Seleksi. J. Wartazoa 22 (1): 1-11

Asep, P. G., dan R. Ariyanto. 2011. Bobot Badan dan Ukuruan Tubuh Sapi Perah Betina Fries Holland di Wilayah Kerja Koperasi Peternakan Garut Selatan. Buana Sains. 11 (2) :163-170.

Aunurrohman, H., O. E. Djatmiko, 2002. Pendugaan Produksi Susu berdasarkan Ukuran Lingkar Dada dan Besar Ambing Sapi Friesien Holland. J. Anim. Prod. 4 (1): 32-35.

Australian Dairy Herd Improvment Report. 2017. National Herd Recording Statistic 2016-2017. National Improvment Association of Australia INC. Melbourne Victoria.

Blakely, J., and D. H. Bade. The Science of Animal Husbandry. Diterjemahkan oleh Srigandono, B. Ilmu Peternakan. Edisi ke 4." (1994).

Buckley, F., P. Dillion., J. Mee., R. Evans, & R. Veerkamp. 2000. Trends in Genetic Merit for Milk Production and Reproductive Performance. Teagasc-National Dairy Conference 2000. Paper 3

Budiarsana, I.G.M. san I.K. Sutama. 2001. Efisiensi produksi susu kambing Peranakan Etawah. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, 17-18 September. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor. Hal: 427-434.

Budi, U. 2006. Dasar Ternak Perah. Departemen Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Delaval. 2005. http://www.delaval.com/. Melalui www.delaval.com ( diakses pada 24 Agustus 2021 Pukul 12.50 WIB)

De Rensis F., I.Garcia-Ispierto, and F Lopez-Gatius. 2015. Seasonal heat stress: clinical implications and hormone treatments for the fertility of dairy cows. Theriogenology 84:659-666.

Djagra, I.B. 1994. Pertumbuhan sapi bali : sebuah analisis berdasarkan dimensi tubuh. Maj. Ilmiah Unud. XXI; 39:73-83

Direktorat Jenderal Peternakan Nomor: 07/PD.410/F/01/2008. Kementrian Pertanian. Jakarta. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2020. https://ditjenpkh.pertanian.go.id/peringatan-hari-susu-momentum- tingkatkan-konsumsi-susu-masyarakat-indonesia melalui www.ditjen.pkh.go .id (diakses pada 18 Agustus 2021 Pukul 14.30 WIB).

Febriana, N.D., D.W Harjanti,., dan P Sambodho,. 2018. Korelasi ukuran badan, volume ambing dan produksi susu kambing Peranakan Etawah (PE) di Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta. J. Ilmu-ilmu Peternakan. 28(2): 134-140.

Hardjosubroto. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Heriyadi, D., A. Sarwesti, , dan S Nurahma,. 2012. Sifat-Sifat Kuantitatif Sumber Daya Genetik Domba Garut Jantan Tipe Tangkas di Jawa Barat. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. Vol. 14, No 2 : 101 – 106

Hernandes, C. T. 2013. Dairy Cows: Reproduction, Nutritional Management and Diseases. Nova Publisher. New York.

Isroli. 2001. Evaluasi terhadap pendugaan bobot badan Domba Priangan berdasarkan ukuran tubuh. J. I. Sainkes. 8 (2) : 90 – 94.

Makin, M. 2011. Tata Laksana Peternakan Sapi Perah. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Makin, M. dan D. Suharwanto. 2012. Performa sifat-sifat produksi susu dan reproduksi sapi perah Fries Holland di Jawa Barat. J. Ilmu Ternak. 12 (2):39-44.

Mardiningsih, D. 2007. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja Perempuan pada Peternakan Sapi Perah Rakyat di Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Journal of Animal Agricurutral Socio-economis. 3(1): 6-10.

Moran, J. dan P. Chamberlain. 2017. Blue Prints for Tropical Dairy Farming : Increasing Domestic Milk Production in Developing Countries. CSIRO Publishing. Clayton South.

Nasution. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Tarsito. Bandung.

Novianti, J., B.P. Purwanto, A. Atabani. 2013. Respon fisiologis dan produksi susu sapi perah FH pada pemberian rumput gajah (Pennisetum purpureum) dengan ukuran pemotongan yang berbeda. J. Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan. 1(3): 138-146.

Nurtini, S. dan M. Anggriani. 2014. Profil Peternakan Sapi Perah Rakyat di Indonesia. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Pasaribu. A., Firmansyah dan Idris, N. 2015. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi susu sapi perah di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 18(1), 28-35

Permadi, A.G. dan R. Aryanto. 2011. Bobot badan dan ukuran tubuh sapi perah betina Fries Holland di wilayah kerja koperasi peternak garut selatan. J. Buana Sains, 11 (2): 163-170.

Peraturan Menteri Nomor 55/Permentan/Ot.140/10/2006. Tentang Pedoman Pembibitan Sapi Perah Yang Baik.

Sanam,A.B. I., Bagus, dan N. Swacita. 2014. Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol., 3(1), pp.1-8

Saputra, Y., A. T. A. Sudewo dan S. Utami. 2013. Hubungan antara lingkar dada, panjang badan, tinggi badan dan lokasi dengan produksi susu kambing Sapera. J. Ilmiah Peternakan. 1 (3): 1173 -1182.

Sarwono B. 2012. Beternak Kambing Unggul. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. 2016. Statistik Pertanian Agricultural

Statistics 2016. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta.

Siregar, S. 2001. Peningkatan Kemampuan Berproduksi Susu Sapi Perah Laktasi melalui Perbaikan Pakan dan Frekuensi Pemberiannya. JITV. 2: 76-82.

Siregar, S. 1996. Sapi Perah, Jenis, Teknik Pemeliharaan dan Analisa Usaha. Penebar Swadaya Anggota IKAPI. Jakarta.

Soetarno, T. 2003. Manajemen Budidaya Sapi Perah. Laboratorium Ternak Perah. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Standar Nasional Indonesia 3141. 2011. Kualitas Susu Segar. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.

Sudjana. 2005. Metode statistika. Tarsito Bandung

Sudono, A. 1999. Ilmu Produksi Ternak Perah. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sudono, A., R. F. Rosdiana, dan B. S. Setiawan. 2003. Beternak Sapi Perah secara Intensif. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Sugeng. 1993. Hubungan Bobot Badan Dengan Lingkar Dada, Tinggi Pundak, dan Panjang Badan Sapi Perah. Buletin Peternakan. Jakarta

Sugiono. 2014. Metode. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta. Bandung.

Suriasih, K. 2015. Minuman Probiotik “Kefir” Susu Sapi Bali Meningkatkan Imunitas dan Mencegah Penyakit Degenerative. Udayana University Press. ISBN : 978602-294-033-3.

Susilorini, T dan Puguh. 2010. Karakteristik Performa Produksi Kambing Pranakan Etawa Dengan Menggunakan Marka Gen Penyandi Metabolisme Lemak Sebagai Dasar Pedoman Bibit. Laporan Hasil Penelitian. Universitas Brawijaya. Malang.

Syakur, A. 2007. Pendugaan Produksi Susu Laktasi Pertama pada Sapi Perah Melalui Lingkar Dada Dalam Berbagai Umur. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Tazkia. R. & A. Anggraeni. 2009. Pola dan Estimasi Kurva Pertumbuhan Sapi Friesian Holstein di Wilayah Kerja Bagian Timur KPSBU Lembang. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Hal 121-135

Tomyrambozha. 2011. Perencanaan dan Perancangan Kandang Sapi Perah. http://tomyrambozha.great-forum.com/t385-perencanaan-dan- perancangankandang-sapi-perah. (27 September 2020).

Utami, K.B., L.E. Radiati dan Surjowardojo. 2014. Kajian kualitas susu sapi perah PFH (studi kasus pada anggota Koperasi Agro Niaga di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang).Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. Vol 24, No.2 : 58-66.

Utomo, O. T. 2013. Proporsi Produksi Susu Sapi Friesian Holstein Selama Laktasi di PT Rejosari Bumi unit Tapos, Cileungsi, Ciawi, Bogor, Jawa Barat. Skripsi UGM. Yogyakarta



Publication ID
DOI https://doi.org/10.21776/jtapro.2022.023.02.2

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.